Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting untuk dijaga degan baik, ini untuk memaksimalkan masa keemasan yang dimiliki oleh anak tersebut. dengan memaksimalkan masa kecilnya maka akan memiliki masa dewasa yang tangguh dan bermutu. Salah satunya yaitu dalam membangun Perkembangan Bahasa Anak, dalam hal ini Ayah dan bunda harus bisa menjadi orang pertama yang membimbing anak supaya bisa berkembang dengan baik mengenai masalah pengetahuan bahasanya.
Apa yang harus dilakukan Ayah dan Bunda untuk buah hati tercinta dalam membangun Perkembangan Bahasa Anak?
Tips Membangun Perkembangan Bahasa Anak
1. Ayah dan Bunda Harus Sering Melakukan Komunikasi Kepada Anak
Banyak orang tua yang sibuk dengan dunia kerjanya, sehingga anaknya menjadi terabaikan. Biasanya anak lebih sering kontak dengan pengasuhnya dari pada dengan ayah dan Ibunya. Dalam hal ini tidak semua orang tua memperdulikan anaknya, hanya saja orang tua biasanya menyayangi dengan cara serta suasana yang berbeda. Kenapa dalam hal ini orang tua harus sering melakukan komunikasi kepada anaknya? Ini dikarenakan orang tua sebagai tempat yang paling utana anak memperoleh pendidikan setelah ia dilahirkan kedunia. Jadi, apa yang dididik dan diajarkan kepada anak, maka dalam hal ini anak akan melihat, mendengar serta mencontohkannya lalu mempraktikkannya dalam kesehariannya.
2. Memantau Laju Perkembangan Bahasa Anak Secara Rutin Dan Teratur
Ini sangat penting dilakukan oleh Ayah dan bunda untuk selalu tetap mengontrol laju perkembangan bahasa anak karena adanya perkembangan bahasa yang berlangsung cukup cepat. Orang tua dalam hal ini harus memperhatikan kata demi kata yang diucapkan oleh anak. Kenapa demikian? Karena anak tidak selamanya berada di lingkungan keluarga, maka dari itu anak perlu tau dunia luarnya.
3. Menempatkan Anak Pada Lingkungan Yang Tepat
Lingkungan merupakan sebagai salah satu tempat yang memberikan andil serta pengaruh besar untuk perkembangan anak. Perlu Ayah dan bunda ketahui bahwa Bahasa anak kota jauh berbeda dengan bahasa yang menjadi kebiasaan oleh anak kampung. Setiap lingkungan memiliki bahasa yang berbeda-beda yang digunakan dalam kesehariannya. Maka dari itu sebaiknya orang tua bisa memberikan pendampingan pada anak dengan menempatkan anak pada lingkungan yang tepat.
4. Tidak Memaksa Anak
Sebagian besar orang tua menginginkan anaknya cepat serta mahir untuk bisa berbicara terutama yaitu dalam hal membaca. Itulah yang menjadikan orang tua terkadang memaksa dan menekan anaknya untuk memahami dan cepat berbicara. Jika orang tua tertalu memaksa anak melakukan itu semua, maka akan memiliki efek buruk pada kognitif anak.
Menurut pendapat Piaget (Sumantri, dkk. 2009:1-15) mengemukakan bahwa proses perkembangan anak dari kecil hingga dewasa melalui empat tahap perkembangan, yaitu:
a. Tahap Sensori Motor (0–2 Tahun)
Pada tahap ini, kegiatan intelektual anak hampir seluruhnya merupakan gejala yang diterima secara langsung melalui indera. Pada saat anak mencapai kematangan dan secara perlahan mulai memperoleh keterampilan berbahasa, mereka menerapkannya pada objek-objek yang nyata. Pada tahap ini anak mulai memahami hubungan antara benda dengan nama benda tersebut.
b. Tahap Praoperasional (2–7 Tahun)
Perkembangan yang pesat dialami oleh anak pada tahap ini. Anak semakin memahami lambang-lambang bahasa yang digunakan untuk menunjukkan benda-benda. Keputusan yang diambil hanya berdasarkan intuisi, bukan atas dasar analisis rasional. Kesimpulan yang diambil merupakan kesimpulan dari sebagian kecil yang diketahuinya, dari suatu keseluruhan yang besar. Anak akan berpendapat bahwa pesawat terbang berukuran kecil karena itulah yang mereka lihat di langit ketika ada pesawat terbang yang lewat.
c. Tahap Operasional Konkret (7–11 Tahun)
Pada tahap ini anak mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini anak menyukai soal-soal yang telah tersedia jawabannya.
d. Tahap Operasional Formal (11–15 Tahun)
Anak mencapai tahap perkembangan ini ditandai dengan pola pikirnya yang seperti orang dewasa. Anak telah dapat menerapkan cara berpikir terhadap permasalahan yang konkret maupun abstrak. Pada tahap ini anak sudah dapat membentuk ide-ide dan berpikir tentang masa depan secara realistis.