Kamis, 08 Juli 2021

Salah Kaprah Tas Original yang Berlaku Hampir Menyeluruh

Tentang salah kaprah tas original yang berlaku hampir universal untuk berbagai brand. Moga-moga bisa bermanfaat 

bagi yang memang mau membeli tas otentik atau menjadi reseller tas original. 

1. Kualitas kasat mata

Semua brand ternama mempunyai kualitas yang terlihat jelas. Bisa dibilang, ada harga ada barang. Walaupun tas terbuat 

dari PVC seperti Candy Bag Furla, tetapi akan langsung terlihat apakah tasnya asli atau tidak. Untuk tas Longchamp Le Pliage Nylon,

lihat di bagian pegangan dan penutupnya yang dari kulit asli. Tas kulit cenderung lebih susah untuk dipalsukan karena akan langsung

terlihat kualitasnya. Jadi kebanyakan yang dipalsukan adalah tas berbahan nylon (seperti Longchamp Le Pliage), kanvas (berbagai 

model Gucci dan Louis Vuitton kanvas), plastik  atau PVC seperti Furla. Walau tidak tertutup kemungkinan tas kulit juga banyak 

dipalsukan seperti Hermes, Gucci, Dior, Chanel, LV Cuir dsb.

Longchamp Le Pliage Customized (bisa pilih warna dan dikasih nama)

Selain bahan tas perlu dilihat juga kualitas aksesoris yang melekat di tas tersebut, seperti misal metalnya, jahitannya, 

tulisan logonya, lining-nya (kain bagian dalam) bahkan sampai dustbag-nya (kain kantong pembungkus tas). Misalnya metalnya 

biasanya berat dan beraturan bentuknya serta cetakan yang tertera juga tidak asal terembos. Misal Gucci yang sebelumya mempunyai 

lining kain satin bertuliskan Gucci, sekarang ini mempunyai lining kain katun putih yang menurut saya seperti karung goni 

Lalu untuk LV bisa dilihat di websitenya sampai ke bagian dalam, di zoom pula. Dicocokin deh, benar atau tidak LV yang mau dibeli 

di olshop itu asli atau tidak. 

Otentisitas tidak bisa dinilai dari yang katanya sertifikat. Belum pernah saya melihat LV mengeluarkan sertifikat original. 

Paling yang ada bon pembelian, atau kartu cara perawatan (Care Card). Kalau tidak yakin, tanyakan pada seller, bisa tidak 

minta bon-nya atau paling tidak foto bon-nya. Untuk pembelian tas high end, biasanya seller menyimpan bon pembelian tersebut.

Saya pun belajar dari pengalaman dan tulisan di blog fashion plus keluar masuk butik meskipun hanya untuk cek harga dan 

melihat barang baru. Lama kelamaan barulah bisa membedakan apakah barang tersebut original atau replika.   

2. MADE IN CHINA??? TIDAAAAK! 

Persepsi yang salah dari para newcomer di bisnis tas dan juga pembeli newbie adalah bila tas Made in China, maka tas itu palsu. 

Dengan mahalnya tenaga kerja di AS dan Eropa, maka banyak brand kelas menengah atas mengalihkan produksinya ke negara dengan 

tenaga kerja lebih murah. Di Eropa sendiri, yang masih 'mampu' menggaji tenaga kerjanya sendiri adalah di Itali, Portugal, Spanyol dan hampir 

semua negara Eropa Timur. Maka tak heran banyak tas brand US, seperti Coach, Michael Kors, Tory Burch, Kate Spade,

DKNY yang harganya berkisar di bawah 1000 USD (menengah ke atas) yang dibuat di luar AS. Mana pilihan yang murah? Tentunya di Asia yang 

banyak penduduknya. Tempat-tempat tersebut adalah China (Coach, MK), Vietnam (KS), dan tentunya negeri tercintah kita Indonesia (MK, KS, DKNY). 

Makanya jangan salah, produk Indonesia itu diakui di dunia internasional looh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Perkembangan Bahasa Pada Anak

Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting untuk dijaga degan baik, ini untuk memaksimalkan masa keemasan yang dimiliki oleh anak terseb...